Modul Terbaik Emo-Demo Module Challenge 2019 Berbekal Kerikil dan Pasir ?

0

Jakarta 24-25 Juni 2019 adalah hari babak Grand Final Emo Demo Module Chalenge yang dilangsungkan di Gedung Ariobimo Sentral. Acara tersebut dibuka dengan sambutan oleh Ir. Doddy Izwardy MA selaku Direktur Gizi Masyarakat Kemenkes RI bersama Ravi Kumar Menon selaku Country Director GAIN Indonesia.

Dari 290 modul yg terkirim, hanya sebanyak 24 modul yg berhak memasuki babak Grand Final. Salah satu nya adalah dari Gizi FKM Unair. Modul tersebut dikirim oleh dosen asisten ahli (Dominikus Raditya Atmaka, S.Gz, M.PH), asisten dosen (Nila Reswari Haryana, SGz, MSi) bersama asisten laboratorium (Aliffah Nurria Nastiti, S.Gz dan Asri Meidyah Agustin, A.Md.Gz) dengan judul “MaMiMu = Makan atau Nyemil Dulu”.

Selain Universitas Airlangga, ada beberapa Universitas dan Instansi yg masuk ke dalam Babak Grand Final tersebut. Seperti Universitas Jember, Universitas Nahdlatul Ulama, Universitas Esa Unggul, Universitas Ciputra, Stikes Surabaya, Stikes Haftshawati Probolinggo, Poltekkes Surabaya, Poltekkes Malang, Politeknik Jember, Akademi Gizi Surabaya, Akademi Gizi Karya Husada, PKM bondowoso, PKM trenggalek, Klinik My Lovely Child Padang dan umum.

Juri yg didatangkan juga termasuk orang-orang TOP di instansi nya masing-masing, yaitu
1.Izra Haflinda Izmil, SKM, MKes (Staf Direktorat Gizi Masyarakat. Ditjen Kesmas, Kemenkes R.I)
2. Dra. Herawati,MA (Kepala Subdirektorat KIE Kesehatan Kementerian Kesehatan RI)
3. Kartika Anggun Dimar Setio, SKM, MKM (Wasekjen Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia (PPPKMI)/Dosen Dept PKIP FKM UI)
4. Dr. Syahrial (Pokja IV PKK Pusat)
5. dr. T. Rabitta Cherysse MPH (Pusat Pelatihan SDM, Kementerian Kesehatan RI)
6. Akim Dharmawan (Scaling Up Nutrition Secretariat-Bappenas Manager)
7. Sian White (London School of Hygiene and Tropical Medicine)
8. Ardhiani Diah Priamsari (Program Manager Better Diet for Children GAIN Indonesia)

Tampil hari pertama di urutan terakhir bukanlah menjadi halangan untuk tetap semangat membawakan presentasi modul mereka. Berbekal sendok makan, botol plastik air mineral bekas, pasir dan kerikil dari bawah pohon taman fakultas, Nila dan Asri sangat lihai membius juri dengan aksi eksperimennya. Tak hanya itu, peserta posyandu yg berada di atas panggung juga sangat terkesan dengan apa yg mereka sampaikkan.

Di hari kedua, giliran 12 peserta lainnya yg mempresentasikan modul mereka dihadapan para juri. Ke 23 modul lainnya tidak kalah menariknya. Ada yg membuat puzzle secara mandiri, membawa balon yg diumpamakan sebagai payudara ibu, bermain panah dan masih banyak permainan unik lainnya yg disuguhkan oleh peserta. Namun dengan jargon “makan dulu, baru jajan” membawa tim Universitas Airlangga masuk ke dalam 12 modul terbaik. Sekali lagi pembuktian bahwa sesibuk apapun di dalam kampus, bukanlah halangan untuk terus berprestasi dan mengharumkan almamater tercinta.

ANN

Leave a Reply